Tujuanbangsa Indonesia telah dicantumkan dalam Pembukan UUD 1945, dalam usaha mencapainya banyak mengalami hambatan, tantangan, dan ancaman oleh karena itu perlu kekuatan untuk mewujudkannya. Kekuatan untuk menghadapi masalah tersebut dikenal dengan istilah Ketahanan Nasional. Ketahanan Nasional perlu dibina terus menerus dan dikembangkan agar Mas Pur Follow Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw! Home » PKN » Landasan Politik Luar Negeri Indonesia Januari 29, 2022 1 min read Landasan dalam politik luar negeri Indonesia adalah? Politik Luar Negeri adalah politik luar negeri dapat diartikan sebagai kebijakan, sikap, dan tingkah pemerintahan suatu negera dalam hal melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan badan-badan hukum politik luar negeri suau negara dipengaruhi minimal tiga faktor, yaitu faktor politik dalam negeri, faktor kemampuan ekonomi dan militer, dan faktor lingkungan politik luar negeri, setiap negara pasti memiliki landasan sendiri-sendiri dalam politik luar negeri mereka. Di Indonesia sendiri juga memiliki landasan politik luar negeri. Berikut landasan politik luar negeri politik luar negeri IndonesiaAdapunl andasan politik luar negeri Indonesia adalah sebagai berikut adalah sebagai berikut. 1. Pancasila sebagai landasan idiilPancasila merupakan ideologi bangsa dan negara Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila menjadi landasan yang menjiwai politik luar negeri UUD 1945 hasil amandemen sebagai landasan 1945 dan hasil amandemennya merupakan konstitusi bangsa Indonesia, sekaligus menjadi landasan konstitusi politik luar negeri Indonesia. Dalam hal ini meliputi, sebagai berikut. a. Pembukaan alinea ke-4 b. Batang tubuh Pasal 11 dan 13 Ayat 1, 2, dan 3.3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM Nasional 2004 – 2009 sebagai landasan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 Tentang Hubungan Luar Negeri dinyatakan, bahwa hubungan luar negeri dan politik luar negeri RI didasarkan pada Pancasila, UUD 1945, serta Garis-Garis Besar Haluan penjelasan dari Pasal 2 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tadi menyebutkan hal-hal berikut. Pelaksanaan politik luar negeri RI haruslah merupakan pencerminan ideologi bangsa. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia merupakan landasan idiil yang memengaruhi atau menjiwai politik luar negeri RI. Pelaksanaan politik luar negeri yang bebas aktif berdasarkan atas hukum dasar, yaitu UUD 1945 sebagai landasan konstitusional yang tidak lepas dari tujuan Nasional bangsa Indonesia sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat. Garis-Garis Besar Haluan Negara adalah landasan operasional politik luar negeri RI, yaitu suatu landasan pelaksanaan yang menegaskan dasar, sifat, dan pedoman perjuangan untuk mencapai tujuan nasional bangsa itulah dia artikel tentang landasan politik luar negeri Indonesia beserta penjelasannya. Demikian artikel yang dapat bagikan dan semoga bermanfaat. Mas Pur Follow Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw! Dasarpolitik luar negeri Indonesia sendiri adalah politik bebas-aktif. Perdamaian yang tercipta di masing-masing negara di dunia akan melahirkan politik luar negeri yang bebas dan aktif. Tujuan negara tersebut merupakan landasan bagi bangsa Indonesia untuk melaksanakan kerja sama dengan negara lain yang dilandasi oleh nilai-nilai perdamaian
Artikel makalah membahas tentang Landasan Politik Luar Negeri Indonesia lengkap pengertian, unsur, ciri-ciri, dan pilar dalam penegaknya, metode, contoh dan gambar suoaya mudah di pahami. Landasan Politik Luar Negeri Indonesia – adalah salah satu prser kebijakan luar negeri yang didasarkan pada fondasi konstitusional dan operasional sehingga negara dapat melakukan nya dengan ketentuan hukum dan undang-undang terhadap peraturan. Maka keputusan presiden dengan Menteri sebagai pedoman untuk negara Indonesia. Langsung saja simak ulasan di bawah ini….? Pengertian Landasan Politik3 Landasan Politik Luar Negeri Indonesia 1. Landasan konstitusional2. Landasan Idiil3. Landasan OperasionalShare thisRelated posts Pengertian Landasan Politik Landasan Politik adalah sebuah rincian dasar-dasar dengan kebijakan dengan memahami suatu perubahan yang memiliki dampak baik dari pemerintah. Dalam memahami Landasan Politik Luar Negeri Indonesia sebagai bahan etimologi dan politis hal ini memiliki semua yang berhubungan dengan negara. Menurut Aristoteles telah menyatakan bahwa politik adalah upaya warga untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara bersama dengan kebaikan bersama. Menurut Prof. Dr. Miriam Budiharjo telah menyatakan bahwa berbagai kegiatan untuk menetapkan sebauh tujuan dengan meimplementasikan nya untuk mencapai tujuan bersama. Baca Juga Suprastruktur Politik Dari ulasan diatas maka kami juga akan memberikan 3hal dalam landasan politih luar negri diantaranya adalah sebabagi berikut. 1. Landasan konstitusional Landasan konstitusional adalah sebuah kebijakan yang di atur oleh UUD 1945 sebagai bentuk. Pembukaan konstitusi 1945 akan menyatakan, “Sebenarnya kemerdekaan sebuah hak bagi semua bangsa karena pendudukan harus UUD 1945 akan menyatakan bahwa ikut serta dalam mewujudkan impian atas dasar UUD 1945 adalah Presiden dengan persetujuan DPR akan menyatakan perjanjian dengan negara lain. 2. Landasan Idiil Landasan Idiil adalah dasar bentuk ideologi negara dengan pancasila untuk meimplementasikan kebijakan dari luar negeri dengan melalui lima prinsip yang tercantum dari pancasila dan akan memberikan instruksi dalam implementasi terhadap kebijakan. Pedoman prinsip tersebut dapat diterapkan dalam kebijakan adalah sebagai berikut. 1. Berdasarkan prinsip “Ketuhanan adalah salah satu kebijakan yang di pegang oleh makhluk Tuhan dengan memiliki martabat yang sama sehingga Indonesia akan mengakui kesetaraan dari bangsa-bangsa di dunia dengan memastikan yang berdasarkan warna kulit . 2. Berdasarkan prinsip “kemanusiaan adalah salah satu betuk upaya bangsa Indonesia akan menolak segala bentuk penindasan terhadap rakyat sehingga bangsa Indonesia dapat melawan segala bentuk penjajahan. 3. Berdasarkan prinsip “Persatuan adalah salah satu betuk dan upaya bangsa Indonesia akan dapat menempatkan persatuan dengan kepentingan terhadap keamanan bangsa dan negara Indonesia sehingga penerapan ini akan ada kebijakan dari luar negeri untuk kepentingan nasional. 4. Berdasarkan prinsip demokrasi adalah salah satu bentuk dan kebijaksanaan dalam konsultasi dalam rakyat Indonesia yang telah mempertimbangkan tahapan menyelesaikan masalah sehingga dengan mudah mencari saran atas negosiasi dii masa depan. 5. Berdasarkan prinsip keadilan adadalah salah satu bentu dan upaya yang di mana rakyat Indonesia akan berkomitmen pada prinsip-prinsip keadilan. Maka selain meratifikasi pada penciptaan dalam keamanan dan keadilan di dunia sebuah kebijakan luar negeri Indonesia juga bertujuan untuk mempromosikan keadilan atas negosiasi internasional di negara. Baca Juga Kerajinan Bahan Lunak 3. Landasan Operasional Landasan Operasional adalah sebuha kebijakan luar negeri Indonesia yang memiliki basis operasional dengan landasan pada kebijakan dengan aturan-aturannya terhadap institusi yang terkait. Basis operasional saat ini adalah 1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1990 dalam hubungan Eksternal yang berisi segala sesuatu bentuk akan berkaitan dengan kebijakan luar negeri Indonesia pada tahaoan dari perjanjian internasional. 2. UU No. 24, tahun 200, dalam hubungan kontrak internasional yang menangani perjanjian internasional sebagai persetujuan dari penerimaan organisasi tahap internasional yang terjadi pada perubahan kepala negara. 3. Undang-Undang Nomor 25 tentang sebuah Sistem dalam Perencanaan Pembangunan Nasional dan perencanaan sistem yang dapat membangun rencana untuk langkah-langkah pembangunan Indonesia. 4. Undang-Undang Nomor 17 tentang sebuah Rencana dalam pembangunan dengan keputusan Pemerintah oleh Presiden Nomor 5 Tahun 2010 sebagai operasional dasar bagi kebijakan luar negeri Indonesia. 5. Keputusan Presiden No. 108/2003 dengan Perwakilan Asing Indonesia pada Keputusan Menteri Luar Negeri yang akan berfungsinya pada Perwakilan Asing Indonesia. Demikian lah sobat yang dapat kami bahas tentang Landasan Politik Luar Negeri Indonesia lengkap penjelasan, unsur-unsur, ciri-ciri, dan pilar dalam penegaknya. Semoga artikel ini bermanfaat, sekian dan terima kasih. Baca Juga Lembaga Peradilan Di Indonesia
suatu negeri I. gan dalam. KESIMPULAN. Melalui analisis ini, dapat disimpulkan bahwa hubungan Indonesia dan China yang. telah terjalin selama 70 tahun tampaknya s emakin era t di era kepemimpinan
Jakarta - Indonesia banyak berperan di dunia internasional. Dari Gerakan Non Blok hingga Konferensi Asia Afrika, Indonesia secara aktif melakukan diplomasi demi tercapainya perdamaian yang telah Indonesia capai tentu berhubungan dengan konsep politik luar negeri yang dianut. Sebelumnya, apa itu politik luar negeri Indonesia?PengertianPengertian politik luar negeri Indonesia tercantum dalam Undang-undang Nomor 37 tahun 1999 tentang Hubungan Luar luar negeri adalah kebijakan, sikap, dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan subyek hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan umum, politik luar negeri masuk ke dalam konsep hubungan internasional bersamaan dengan hubungan luar negeri dan politik tujuan dilakukannya politik luar negeri? Menurut mantan presiden pertama Indonesia Mohammad Hatta, dalam buku E-Modul Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan oleh Kemdikbud, tujuan politik luar negeri Indonesia adalahMempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negaraMemperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar kemakmuran rakyat apabila barang-barang itu tidak atau belum dapat dihasilkan sendiriMeningkatkan perdamaian internasionalMeningkatkan persaudaraan segala bangsaKebijakan Politik Luar Negeri IndonesiaPrinsip Politik Luar Negeri IndonesiaIndonesia menganut prinsip kebijakan politik luar negeri bebas aktif. Bebas aktif adalah politik luar negeri yang bebas menentukan sikap dan kebijaksanaan terhadap permasalahan internasional dan tidak mengikatkan diri pada satu kekuatan politik luar negeri ini secara aktif memberikan sumbangan, dalam bentuk pemikiran maupun partisipasi aktif dalam menyelesaikan konflik, demi terwujudnya ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan ini pertama kali disampaikan oleh Mohammad Hatta dalam pidatonya yang berjudul Mendayung di Antara Dua Karang pada tanggal 2 September 1948 dalam sidang Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat BP-KNIP.Landasan Politik Luar Negeri IndonesiaPolitik luar negeri membutuhkan landasan yang kuat untuk menopang kebijakannya. Indonesia sendiri memiliki tiga landasan kebijakan politik luar negeri, yaitu landasan idiil, konstitusional, dan IdiilLandasan idiil politik luar negeri Indonesia adalah Pancasila sebagai dasar negara. Pancasila sebagai dasar negara, sebagai pedoman hidup bangsa, dan sebagai sumber dari segala hukum dan konstitusi yang berlaku di KonstitusionalLandasan konstitusional pelaksanaan politik luar negeri yang bebas aktif berdasar atas hukum dasar, yaitu Undang-Undang Dasar 1945. Sebagai landasan konstitusional, tujuan nasional bangsa juga tercantum dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea keempat tentang cita-cita dan tujuan bangsa untuk ikut mewujudkan perdamaian OperasionalBerbeda dengan landasan idiil dan konstitusional, landasan operasional sangat dinamis mengikuti perkembangan zaman. Landasan operasional ditetapkan melalui kebijakan masing-masing pemerintah pada pada intinya, landasan operasional politik luar negeri Indonesia mengacu Garis-garis Besar Haluan Negara atau GBHN. GBHN adalah suatu landasan pelaksanaan yang menegaskan dasar, sifat, dan pedoman perjuangan untuk mencapai tujuan nasional bangsa pengertian, tujuan, prinsip, serta landasan politik luar negeri menganut prinsip bebas aktif, Indonesia terus berperan aktif dalam hubungan internasional untuk menciptakan perdamaian dunia. Simak Video "Pemerintah Ajukan Utang Luar Negeri Rp 29 Triliun pada 2024" [GambasVideo 20detik] pal/pal
d semakin terbuka pasar internasional bagi produk dalam negeri e. masuknya produk dari luar negeri dengan mudah. 3. Landasan struktural politik luar negeri Indonesia yaitu pasal. a. 14 UUD 1945 d. 11 UUD 1945 b. Ilustrasi oleh Landasan konseptual politik luar negeri indonesia adalah Pasal 1 ayat 2, Undang-Undang Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri yang menjelaskan bahwa politik luar negeri Indonesia. Perjuangan menjadikan Indonesia merdeka memang tidaklah mudah, namun berkat kegigihan para pahlawan Indonesia berhasil memerdekakan diri dari penjajahan oleh Jepang dan Belanda. Pada 17 Agustus 1945 Indonesia berhasil merdeka dan momentum tersebut dinamakan hari kemerdekaan bangsa Indonesia. Proses kemerdekaan tersebut didukung oleh pengakuan secara de facto dan de jure oleh beberapa negara lain. Adanya pengakuan dari negara lain tersebut berarti Indonesia sudah berhasil menjadi negara yang berdaulat dan mampu menjalankan komunikasi antar bangsa lainya. Dalam kaitanya berhubungan dengan negara Indonesia mengambil beberapa kebijakan dan keputusan yang mengatur kegiatan ini antara lain politik luar negeri bebas aktif. Alasan Munculnya Politik Bebas Aktif Politik Bebas Aktif mulai muncul sejak munculnya dua blok besar, yaitu blok barat dan blok timur. Blok Barat dipimpin oleh Amerika dengan ide demokrasi dan Blok Timur dipimpin oleh Uni Soviet dengan ide komunis. Beberapa negara yang memiliki kerjasama baik dengan Amerika atau Rusia mulai memilih blok. Sedangkan Indonesia sendiri memilih tidak condong baik ke blok barat maupun blok timur. Bersama dengan negara lain yang baru saja terbebas dari penjajahan, Indonesia bergabung dan ikut andil dalam GNB Gerakan Non – Blok dan ASEAN, serta perjanjian wilayah anti nuklir. Isi landasan Konseptual Politik Luar Negeri Indonesia Nah peraturan politik bebas aktif tersebut berkembang dan disusun sehingga munculah landasan konseptual politik luar negeri Indonesia yang berisi Landasan Konseptual yang mengatur perumusan politik luar negeri Indonesia adalah Pasal 1 ayat 2, Undang-Undang Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri yang menjelaskan bahwa politik luar negeri Indonesia adalah “Kebijakan, sikap, dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional”. Kebijakan yang diatur dalam UU 37 tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri diantaranya adalah Penyelenggaraan hubungan luar negeri dan pelaksanaan politik luar negeri, termasuk sarana dan mekanisme pelaksanaannya, koordinasi di pusat dan perwakilan, wewenang dan pelimpahan wewenang dalam penyelenggaraan hubungan luar negeri dan pelaksanaan politik luar negeri. Ketentuan-ketentuan yang bersifat pokok mengenai pembuatan dan pengesahan perjanjian internasional, yang pengaturannya secara lebih rinci, termasuk kriteria perjanjian internasional yang pengesahannya memerlukan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat, ditetapkan dengan undang-undang tersendiri. Perlindungan kepada warga negara Indonesia, termasuk pemberian bantuan dan penyuluhan hukum, serta pelayanan konsuler. Aparatur hubungan luar negeri. Undang-Undang Nomor 37 tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri disahkan Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie pada tanggal 14 September 1999 di Jakarta. UU 37 tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri diundangkan Menteri Sekretaris Negara Muladi pada tanggal 14 September 1999 di Jakarta. Undang-undang Nomor 37 tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri diundangkan dan ditempatkan pada Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 156. Penjelasan Atas UU 37 tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri ditempatkan pada Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3882. Referensi

sertadalam isu-isu HAM dalam kebijakan luar negeri Indonesia; dan untuk mempromosikan atau penyediaan informasi yang cukup atas situasi pelanggaran HAM diluar negeri pada publik dalam negeri. Kami percaya bahwa politik luar negeri adalah esensial bagi demokratisasi Indonesia. Untuk itu, menguatkan perspektif HAM masyarakat dalam melihat

- Politik luar negeri adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh elite politik dalam menjalin hubungan dengan negara lain untuk mencapai tujuan nasional. Beberapa kepentingan yang tidak dapat terpenuhi oleh negaranya sendiri dapat dicapai melalui politik luar negeri. Di Indonesia, definisi politik luar negeri tertuang dalam Undang-undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri. “Setiap kegiatan yang menyangkut aspek regional dan internasional yang dilakukan oleh Pemerintah di tingkat pusat dan daerah, atau lembaga-lembaganya, lembaga negara, badan usaha, organisasi politik, organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, atau warga negara Indonesia.” Yumetri Abidin dalam Pengantar Politik Luar Negeri Indonesia 2017, hlm. 27 menuliskan prinsip dasar politik luar negeri Indonesia yang tercermin dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945, yakni sebagai berikut Indonesia melakukan politik damai. Indonesia menjalin hubungan baik dengan negara lain dengan saling menghargai dan tak melakukan intervensi atas permasalahan dalam negeri. Indonesia mendukung penuh atas terciptanya perdamaian dunia dengan ikut serta dan aktif dalam organisasi internasional. Indonesia mempermudah pertukaran pembayaran internasional. Indonesia membantu pelaksanaan keadilan sosial secara global yang berlandaskan pada piagam PBB. Indonesia membantu untuk memerdekakan negara-negara yang masih terjajah. Dalam melakukan politik luar negeri, tiap negara memiliki pedoman berbeda yang sesuai dengan ideologi masing-masing. Indonesia memiliki tiga landasan dalam melakukan politik luar negeri, yaitu 1. Landasan IdeologisLandasan ideologis politik luar negeri Indonesia adalah kelima sila Pancasila. Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan segala sesuatu, termasuk dalam pelaksanaan politik luar negeri. 2. Landasan konstitusionalPolitik Indonesia dalam undang-undang tertulis dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945, yang berbunyi, “ … dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial ...” Selain itu, terdapat pula dalam pasal 11 ayat 1 yang berbunyi, “Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain.” 3. Landasan operasionalIndonesia menggunakan prinsip bebas aktif dalam menjalankan politik luar negeri. Prinsip ini pertama kali diperkenalkan oleh Muhammad Hatta dalam pidato "Mendayung antara Dua Karang" yang disampaikan pada sidang Badan Pekerja Komite Nasional Pusat BPKNP di Yogyakarta, 2 September 1948. Pidato Hatta dibuat sebagai respons atas konflik yang saat itu terjadi antara blok Barat yang berhaluan liberal kapitalis Amerika Serikat dan Timur yang berhaluan komunis Cina, Uni Soviet setelah Perang Dunia II. Hatta mendefinisikan kata "bebas" pada sikap netral Indonesia yang tidak berpihak pada blok Barat maupun blok Timur atau blok manapun yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia, yakni Pancasila. Sedangkan kata "aktif" merujuk pada usaha Indonesia dalam menjaga perdamaian antara blok Barat dan Timur dengan bersikap aktif dalam menjalankan kebijakan luar negeri. Prinsip bebas aktif direalisasikan secara berbeda dalam tiap periode pemerintahan. Dalam Orde Lama misalnya, sebagai negara yang tidak mendukung blok Timur ataupun Barat, Indonesia berperan sebagai tuan rumah dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika pada 1955 yang selanjutnya melahirkan Gerakan Non-Blok, organisasi internasional yang netral dari blok manapun di dunia. Sikap netral Indonesia saat itu diremehkan oleh bangsa lain sebagai sikap politik yang netral dan tak memiliki pedoman. Padahal, politik luar negeri Indonesia bermakna independent policy yang tak memihak siapa pun. “... Sebab kita tidak netral, kita tidak penonton-kosong daripada kejadian-kejadian di dunia ini, kita tidak tanpa prinsip, kita tidak tanpa pendirian. Kita menjalankan politik bebas itu tidak sekadar secara ”cuci tangan”, tidak sekadar secara defensif, tidak sekadar secara apologetis. Kita aktif, kita berprinsip, kita berpendirian! Prinsip kita ialah terang Pancasila, pendirian kita ialah aktif menuju kepada perdamaian dan kesejahteraan dunia, aktif menuju kepada persahabatan segala bangsa, aktif menuju kepada lenyapnya exploitation de l’homme par l’homme, aktif menentang dan menghantam segala macam imperialisme dan kolonialisme di manapun ia berada," tulis Soekarno dalam buku Di Bawah Bendera Revolusi 1965, hlm. 277. Perubahan sikap dalam tiap periode kepengurusan terjadi karena perubahan lingkungan domestik, regional, dan internasional yang disesuaikan dengan kepentingan nasional. Kepentingan nasional adalah kepentingan suatu negara yang ingin dicapai dalam melakukan hubungan internasional. Kepentingan pertahanan terdiri atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut Kepentingan pertahanan yang menyangkut wilayah, warga negara, dan sistem politik. Kepentingan ekonomi yang menyangkut kerja sama antarnegara untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negaranya. Kepentingan tata internasional adalah upaya mempertahankan sistem politik atau ekonomi global yang berdampak positif bagi negaranya. Kepentingan ideologi berkaitan dengan cara negara untuk menjaga ideologinya dari ancaman ideologi negara lain. Artikel "Politik Luar Negeri Indonesia dan Globalisasi" dalam Jurnal Politika Vol. I, No. 2, 2010 membagi kepentingan politik luar negeri Indonesia dalam periode pemerintahan, yakni orde lama, orde baru, dan era reformasi. Perinciannya sebagai berikut a. Orde Lama 1945-1966Sebagai negara yang baru merdeka, Indonesia berfokus untuk memperoleh pengakuan secara hukum dari negara lain. Selain itu, pengentasan kolonialisasi melalui pengetatan pertahanan dan keamanan terus dilakukan. b. Orde Baru 1966-1998Berakhirnya orde lama meninggalkan keterpurukan ekonomi bagi negara Indonesia. Untuk itu, orde baru berupaya menaikkan pertumbuhan ekonomi dengan menjalin hubungan baik dengan negara lain. c. Era Reformasi 1998-sekarangKrisis ekonomi pada akhir orde baru menjadikan kepentingan Indonesia dalam politik luar negeri kembali berfokus pada ekonomi. Namun, akibat orde baru yang memiliki citra buruk dalam kancah politik global karena sistem pemerintahan yang otoriter, Indonesia juga fokus dalam pemulihan citra Indonesia di dunia juga Debat Ke-4, Jokowi Tetap Jalankan Politik Luar Negeri Bebas Aktif Syair dan Pemikiran Muhammad Iqbal, Politikus Pencetus Pakistan Politik Luar Negeri Jokowi Memperluas Pasar, Angkat Citra Islam - Pendidikan Kontributor FatimatuzzahroPenulis FatimatuzzahroEditor Alexander Haryanto Secarateknis, politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif. Dikutip dari Buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas 6 SD/MI bebas diartikan bebas dalam menentukan sikap dengan dunia internasional Sebelum membahas detail tentang landasan politik luar negeri Indonesia, sebaiknya kita memahami terlebih dahulu beberapa hal terkait dengan politik dan politik luar negeri itu sendiri. Para ahli mempunyai efinisi yang berbeda-beda tentang poltik. Namun di sini akan dikemukakan beberapa pengertian politik dari para ahli dan dari segi bahasa yang dapat mewakili definisi politik secara keseluruhan dan kita jadikan rujukan untuk memahami pembahasan selanjutnya, yaituPengertian secara bahasa atau etimologi. Secara bahasa politik berasal dari Bahasa Yunani, politica, yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan negara Politik menurut Aristoteles adalah usaha warga negara untuk mencapai tujuan yang dikehendaki bersama. Tujuan tersebut merupakan tujuan untuk kebaikan bersama. Politik menurut Budiharjo, yaitu berbagai kegiatan yang dilakukan untuk menentukan tujuan bersama dan pelaksanaannya agar tujuan bersama dapat Politik Luar NegeriPolitik menurut Robert adalah suatu cara atau seni yang dilakukan untuk memerintah kelompok manusia tertentu agar tujuan yang diinginkan tercapai. Pengertian politik secara umum. Berdasarkan pengertian poltik secara bahasa dan ciri-ciri sistem politik, maka dapat disimpulkan bahwa politik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan menentukan tujuan bersama, kegiatan yang melaksanakan tujuan yang disepakati, dan kekuasaan yang mengatur agar tujuan negara berarti merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan menentukan tujuan bersama, melaksanakan tujuan, dan kekuasaan yang mengatur kebijakan dan landasan negara agar tercapainya tujuan nasional. Politik suatu negara dibagi menjadi dua bagian, yaitu politik luar negeri dan poltik dalam negeri. Sesuai judul artikel ini, maka kita akan membahas politik luar memahami pengertian politik, selanjutnya kita akan membahs pengertian politik luar negeri. Beberapa pengertian politik luar negeri yang dapat dijadikan acuan, yaituMenurut Buku “Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri Indonesia” Yang terbit antara tahun 1984 – 1988, politik luar negeri adalah suatu kebijakan yang diambil oleh pemerintah suatu negara dalam berhubungan dengan negara-negara lain secara internasional untuk mencapai tujuan nasional negara tersebut. Kebijakan-kebijakan atau politik luar negeri tersebut meliputi landasan, prinsip, perangkat, nilai, sikap, sampai taktik atau strategi yang harus dilakukan dalam berhubungan dengan negara lain. Dengan demikian dalam hubungan internasionalnya, negara tidak dapat dipengaruhi oleh kekuasaan negara lain dalam bidang sosial, budaya, dan ekonomi. Karena apabila ini terjadi, tujuan dari politik luar negeri yang berdasarkan kepentingan nasional tidak akan HudsonPolitik luar negeri didefinisikan sebagai bagian dari kebijakan hubungan internasional yang menjadi panduan bagi negara untuk melakukan hubungan dengan negara lain. Baik itu hubungan yang baik dan bersahabat, maupun hubungan yang saling bertentangan atau bermusuhan. baca jugaPolitik Luar Negeri IndonesiaMenurut Plano dan OltonPolitik luar negeri adalah semua taktik, strategi, dan rencana tindakan yang dibuat oleh lembaga-lembaga kekuasaan negara dalam berhubungan dengan negara lain untuk mencapai tujuan nasional negara. Taktik dan strategi tersebut biasanya unik, setiap negara mempunyai cara yang berbeda dengan negara politik luar negeri tiap negara unik karena merupakan aspirasi suatu negara yang harus dipertahankan dan diperjuangkan oleh pemerintahan negara di dunia internasional. Tujuan nasional yang ingin dicapai tiap negara dalam berhubungan dengan negara lain juga berbeda sesuai kesepakatan para pendiri negara tersebut yang tertuang dalam konstutusinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi politik luar negeri suatu negara adalahFaktor Dalam NegeriFaktor dalam negeri yang mempengaruhi kebijakan poltik luar negeri suatu negara meliputi sistem pemerintahan, kondisi geografis suatu negara, ideplogi bangsa konstitusi, kepentingan negara, dan tujuan nasional negara. Selain itu, partai politik, sistem pemerintahan yang berlangsung, dan pemimpin pemerintahan yang berkuasa juga berpengaruh kepada kebijakan politik luar negeri. Umumnya setiap pergantian pemerintahan, akan terjadi perbedaan kebijakan dan cara tetapi tetap berpedoman pada landasan dan prinsip politik luar negeri yang Luar NegeriFaktor luar negeri yang mempengaruhi kebijakan politik luar negeri suatu negara adalah globalisasi dan kebijakan / sistem poltik di berbagai negara di dunia. Globalisasi yang berpengaruh dengan politik luar negeri adalah komunikasi dan transportasi yang semakin cepat. Hal ini membuat tiap negara harus membuat strategi politik yang selalu siap dengan perubahan yang sangat cepat. Sementara sistem poltik negera lain dan kebijakannya terhadap negara tersebut, akan mempengaruhi sikap yang akan diambil, apakah akan menjalin hubungan baik atau Dalam Politik Luar Negeri IndonesiaIndonesia mempunyai sejarah politik dalam negeri yang panjang sejak zaman kolonial, merdeka, sistem pemerintahan orde lama, sistem pemerintahan orde baru, sampai masa reformasi saat ini. Meskipun baru tujuh kali pergantian pimpinan pemerintahan Presiden, tapi dinamika yang terjadi sangat besar. Hal ini berpengaruh pada politik luar negeri Indonesia. baca juga Peran Indonesia di Dunia InternasionalSecara garis besar, dengan berbagai dinamika politik dalam negeri yang terjadi, ada 3 landasan politik luar negeri Indonesia dan 4 prinsip yang tetap harus terus dipegang. Landasan dalam politik luar negeri Indonesia yang digunakan, yaitu 1. Landasan IdiilDasar negara Indonesia adalah Pancasila. Oleh karena itu implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sangat diutamakan. Begitu pula pelaksanaan politik luar negerinya, Indonesia mempunyai landasan idiil Panasila yang otomatis pedomannya kelima sila Pancasila. Penjabaran kelima sila Pancasila sebagai landasan dalam politik luar negeri Indonesia, yaitu Sila PertamaKetuhanan yang Maha Esa. Artinya bahwa bangsa Indonesia memandang manusia sebagai makhluk yang sama sebagai ciptaan tuhan tanpa membedakan ras, suku, dan agama. Oleh karena itu bangsa Indonesia mengakui bahwa semua manusia dan semua bangsa sama derajanyat. Tidak ada negara yang lebih tinggi atau lebih rendah daripada bangsa Indonesia. baca juga Fungsi GBHNSila KeduaKemanusiaan yang Adil dan Beradab. Setelah mengakui bahwa semua menusia adalah sama sebagai makhluk ciptaan Tuhan, selanjutnya bangsa Indonesia juga mengakui bahwa manusia / bangsa lain mempunyai martabat yang sama. Dengan demikian, politik luar negeri Indonesia menghindari penindasan terhadap negara lain dan menolak negara lain yang akan menindas / menjajah bangsa KetigaPersatuan Indonesia. Politik luar negeri Indonesia menempatkan persatuan kesatuan di atas segalanya. Artinya, segala bentuk kebijakannya akan lebih mementingkan kepentingan negara, di atas kepentingan golongan / kelompok / pribadi dan kepentingan negara lain. baca juga Pokok Pikiran dalam Pembukaan UUDSila KeempatKerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan dan Perwakilan. Berdasarkan hal ini, segala kebijakan poltik luar negeri Indonessia dihasilkan dari musyawarah lembaga-lembaga yang terkait atas aspirasi rakyat Indonesia. Begitu pula apabila terjadi permasalahan terkait politik luar negeri Indonesia, baik itu masalah dengan negara lain atau masalah dalm negeri Indonesia, maka akan diselesaikan dengan cara musyawarah. Prinsip dasar prinsip-prinsip dasar demokrasi Pancasila dijunjung tinggi di KelimaKeadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sila ini menyatakan bahwa, landasan politik luar negeri Indonesia adalah keadilan yang menyeluruh dan tidak mementingkan satu pihak negara yang berhubungan. Hasilnya, pembangunan yang dicapai termasuk kebijakan politik luar negeri dapat dinikmati seluruh rakyat Indonesia. baca juga Fungsi BI Menurut UUD 19452. Landasan KonstusionalLandasan konstitusional poltik luar negeri Indonesia adalah UUD 1945. Undang-Undang Dasar 1945 sebagai sumber hukum tertinggi yang ada di Inodesia memuat jelas bagaimana politik luar negeri Indonesia seharusnya diatur. Pembukaan dan batang tubuh UUD 1945 yang dijadikan landasan konstitusional politik luar negeri Indonesia, yaitu Pokok Pikiran dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 1“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan” dan pembukaan UUD 1945 alinea 4, “…. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial..”. Berdasarkan kedua pernyataan di atas, politik luar negeri Indonesia haruslah poltik yang bertujuan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia dan tidak mendukung penindasan terhadap negara 1945 Pasal 11 Ayat 1“Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perjanjian, dan perdamaian dengan negara lain”. Presiden sebagai kepala pemerintahan berhak menentukan kebijakan politik luar negeri Indonesia dengan tetap berpegang pada tujuan negara dan landasan hukum yang ada. Kebijakan Presiden tersebut harus disetujui oleh DPR yang mewakili aspirasi rakyat 1945 Pasal 13 Ayat 1“Presiden mengangkat duta dan konsul”, ayat 2 “Dalam hal mengangkat duta, Presiden mempertimbangkan DPR”,dan ayat 3” Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan mempertimbangkan DPR”. Duta adalah seorang pejabat diplomatik yang dikirimkan pemerintahan suatu negara ke negara lain atau badan Internasional untuk mewakili negaranya, mengerjakan segala sesuatu yang terkait dengan hubungan negara yang diwakilinya dengan negara atau badan internasional tersebut. Negara atau badan internasional yang dikirimkan duta adalah negara atau badan internasional yang mempunyai hubungan kerjasama diplomatik dengan negara adalah seorang pejabat diplomatik yang dikirimkan pemerintahan suatu negara ke negara lain untuk mewakili negaranya. Tugas konsul hampir sama dengan seorang duta, namun negara yang dikirimkan konsul adalah negara yang belum punya hubungan diplomatik atau kerjasama dengan pengirimnya. Duta dan konsul ini diangkat oleh Presiden sebagai perwakilan Pemerintah Indonesia di luar negeri dengan memperhatikan pertimbangan DPR. Biasanya kantor duta dan konsul menjadi satu alamat dengan tempat tinggalnya. Jabatan ini juga setingkat dengan menteri di tingkat Pemerintahan Dalam Negeri Landasan OperasionalSelain landasan idiil dan landasan konstitusional, politik luar negeri Indonesia juga mempunyai landasan operasonal. Landasan ini merincikan secara jelas dan lengkap semua kebijakan politik luar negeri, aturannya, dan lembaga-lembaga yang terkait. Landasan operasional politik luar negeri Indonesia saat ini adalah Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1990 Tentang Hubungan Luar Negeri. Undang-Undang ini berisi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan kebijakan hubungan luar negeri, politik luar negeri, dan perjanjian internasional Indonesia. baca juga Pemerintahan Orde BaruUndang-Undang No 24 Tahun 200 Tentang Perjanjian Internasional. Undang undang ini membahas tentang perjanjian internasional secara detil. Bahasannya mencakup definisi, pengesahan, penerimaan dan penyetujuan, surat kepercayaan, persyaratan, pernyataan, organisasi internasional, dan status perjanjian kerjasama apabila terjadi pergantian kepala negara suksesi negara. Dalam UU ini juga menjelaskan penujukkan menteri yang mengurus urusan luar negeri dan hubungan luar Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Di dalam ini tertulis dengan rinci definisi perencanaan, pembangunan, sistem perencanaan pembangunan, dan semua rencana langkah-langkah pembangunan nasional Indonesia. Atas dasar landasan operasional UU ini, maka kebijakan politik luar negeri Indonesia dibuat. baca juga Fungsi APBNUndang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang, Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tentang Rencana Kerja Pemerintah, dan Peraturan Presiden No 5 Tahun 2010 Tentang Pembangunan Jangka Menengah Nasional. Semua UU, PP, dan Perpres ini sama dengan landasan operasional sebelumnya, menjadi landasan membuat kebijakan poltik luar negeri Indonesia. Dengan demikian, kebijakan poltik luar negeri pada akhirnya mendukung tercapainya tujuan pembangunan Presiden Nomor 108 Tahun 2003 Tentang Organisasi Perwakilan RI di Luar Negeri dan Keputusan Menteri Luar Negeri Nomor Tahun 2004 Tentang Tata Kerja Perwakilan RI di Luar Negeri. Keputusan pemerintah Indonesia ini menjadi landasan operasional seluruh perwakilan RI di luar landasan yang telah kita bahas di atas, politik luar negeri Indonesia mempunyai 4 prinsip yang didasari landasan idiil, konstusional, dan operasionalnya. Berdasarkan surat Menteri Luar Negeri Indonesia tanggal 19 Mei 1983 dalam Dokumen Rencana Strategi Politik Luar Negeri Indonesia,keempat prinsip politik luar negeri Indonesia, yaitu 1. Prinsip Bebas AktifMenurut Mukhtar Kusumaatmadja, politik luar negeri Indonesia bebas, artinya poltik yang tidak memihak negara atau organisasi internasional manapun dan juga tidak berpihak pada pada kekuatan internasional apapun yang tidak sejalan dengan landasan idiil Pancasila dan landasan konstitusional UUD 1945. Sedangkan politik luar negeri yang aktif adalah poltik yang terus aktif dalam menjalankan kebijakan internasional dan selalu tanggap dan epat respon terhadap semua masalah yang terjadi di dunia internasional. Jadi poltik bebas aktif yaitu politik luar negeri yang tidak memihak pada satu kekuatan negara manapun, namun tetap aktif menjalankan kebijakannya dan selalu menanggapi dnegan epat semua masalah yang terjadi di dunia Prinsip Anti KolonialismeSesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, poltik luar negeri Indonesia anti kolonialisme atau anti penjajahan. Indonesia tidak akan mendukung segala bentuk penjajahan terhadap negara lain dan menolak kolonialisme kembali ke Indonesia, sebagai berikutPrinsip mengabdi kepada kepentingan nasional, Segala bentuk kebijakan pemerintah, termasuk kebijakan politik luar negerinya harus mengabdi kepada kepentingan nasional bukan kepentingan negara manapun dan atau kepentingan kelompok / golongan demokrasi, prinsip keempat poltik luar negeri Indonesia adalah demokrasi. Demokrasi di sini adalah menghormati demokrasi negara lain dengan tetap memegang teguh demokrasi Indonesia. Artinya, hubungan Indonesia dengan negara lain, tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri negara tersebut, begitu pula bahwa Indonesia menganut prinsip poltik luar negeri bebas aktif, anti kolonialisme, mengabdi kepada kepentingan nasional, dan demokrasi adalah adanya peran Indonesia di dunia internasional. Contoh peran Indonesia di dunia internasional antara lain Gerakan Non Blok. Gerakan ini didasari dengan diselenggarakannya Konfrensi Asia Afrika tahun 1955 di Bandung dan menghasilkan Deklarasi Bandung. Gerakan non blok merupakan gerakan negara-negara Asia Afrika yang tidak akan memihak negara manapun yang saat itu sedang berkuasa, yaitu Amerika Serikat Blok Barat dan Uni Sovyet Blok Timur. Selain itu gerakan non blok adalah gerakan-gerakan negara asia afrika yang anti kedaulatan negara lainIkut bekerja sama dalam organisasi internasional seperti PBB dan ASEANSejak tahun 1957 ikut serta mengirimkan pasukan perdamaian, yang disebut Pasukan Garuda, ke negara-negara yang sedang bersengketa seperti Mesir, Kongo, Vietnam, dan beberapa negara Timur Tengah hubungan kerjasama bilatateral dengan negara-negara lain dalam berbagai bidang, seperti hukum, ekonomi, sosial, dan membantu negara yang sedang terkena musibah dan banana poltik luar negeri Indonesia yang mempunyai tujuan sesuai yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea 4, yang terutama yaitu ikut serta melaksanakan ketertiban dunia. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat.[not_amp][accordion] [toggle title=”Artikel Terkait” state=”closed”]Peran Indonesia Dalam Gerakan Non BlokTugas dan Fungsi TNI POLRITujuan ASEANPeran Indonesia Dalam ASEANPengertian DemokrasiBhinneka Tunggal IkaFungsi Pokok Pancasila Otonomi DaerahStruktur Lembaga Negara Sebelum dan Sesudah AmandemenPengertian Status KewarganegaraanCiri-ciri Negara DemokrasiMakna Sila Pancasila[/toggle] [toggle title=”Artikel Lainnya”]Contoh Konflik Sosial dalam MasyarakatTokoh Perumusan PancasilaUpaya Pemerintah dalam Menegakkan HAMAsas-Asas Pemerintahan DaerahSejarah Kemerdekaan IndonesiaTujuan Pelaksanaan Otonomi Daerah di IndonesiaCara Merawat Kemajemukan Bangsa IndonesiaPancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa IndonesiaTujuan Pendidikan PancasilaNilai-Nilai Luhur PancasilaBahaya Globalisasi dan ModernisasiMembangun Karakter Bangsa[/toggle] [/accordion][/not_amp] 15 Landasan Teori / Konsep . Berkaitan dengan penelitian yang diangkat yaitu Rasionalitas Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Mengeluarkan opsi Mediasi dalam Penyelesaian konflik Rusia-Georgia pada tahun 2008 maka peneliti akan menjelaskan konsep CFSP sebagai penjelas bahwa Uni Eropa memiliki mekanisme pembuatan keputusan atau dasar dari kebijakan, kemudian memasukkan konsep kebijakan luar neger
- Politik Bebas Aktif merupakan gagasan yang dicetuskan oleh Mohammad Hatta dalam pidatonya yang bertajuk "Mendayung di antara Dua Karang" pada 2 September 1948. Maksud dari politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif adalah agar Indonesia bebas menentukan sikapnya sendiri terhadap konflik internasional. Konsep politik luar negeri indonesia yang bebas aktif merupakan gambaran dan usaha indonesia untuk membantu terwujudnya perdamaian mengapa Indonesia menerapkan politik luar negeri bebas dan aktif? Baca juga Penyimpangan Politik Luar Negeri pada Masa Demokrasi Terpimpin Lahirnya politik luar negeri bebas aktif Latar belakang dibentuknya politik luar negeri Indonesia bebas aktif bermula dari akhir Perang Dunia II. Pascaperang, terbentuk dua kubu besar yang saling bersaing dalam Perang Dingin, yaitu Blok Barat dan Blok Timur. Blok Barat dipimpin oleh Amerika Serikat dan beraliran liberal kapitalis, sementara Blok Timur dipimpin oleh Uni Soviet yang menganut paham komunis dan sosialis. Kedua blok ini saling berseteru dengan menyebarkan ideologi masing-masing yang dianut guna memengaruhi negara lain selama Perang Dingin berlangsung. Melihat kondisi politik internasional pada saat itu, Indonesia berusaha supaya tidak terseret. Wakil Presiden Mohammad Hatta dalam pidatonya, "Mendayung di antara Dua Karang", menawarkan konsep politik luar negeri bebas aktif di Indonesia. Pada 2 September 1948, Mohammad Hatta menyampaikan pidatonya di depan Komite Nasional Indonesia Pusat KNIP, bahwa Indonesia semestinya bisa menentukan sikap sendiri dalam menghadapi konflik politik internasional saat Indonesia bebas aktif artinya Indonesia dapat secara bebas menentukan sikap dan kebijaksanaannya sendiri dalam menghadapi permasalahan internasional dan tidak mengikatkan diri pada kekuatan mana pun. Singkatnya, Indonesia akan mengambil keputusan sendiri terkait hubungan luar negeri dan tidak dikendalikan oleh kepentingan politik dari negara lain. Baca juga Politik Luar Negeri Bebas Aktif Indonesia Landasan politik bebas aktif Tujuan dari politik bebas aktif Indonesia yaitu Menjaga kedaulatan negara dan memertahankan kemerdekaan bangsa Menjaga netralitas Indonesia di kancah internasional dengan tetap aktif dalam menciptakan perdamaian dunia Memperbaiki persaudaraan antarbangsa sendiri sebagai citra dari semangat Pancasila Pada masa Demokrasi Terpimpin, kebijakan politik luar negeri Indonesia bebas aktif tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea pertama pasal 11 dan pasal 13 ayat 1. Setelah itu, pada masa Orde Baru, politik bebas aktif diatur dalam Ketetapan MPRS No. XII/MPRS/1966. Dalam ketetapan tersebut ada dua poin penting yang terus ditegaskan. Pertama adalah politik bebas aktif anti imperialisme dan kolonialisme dalam bentuk apapun, dan yang kedua adalah mengabdi pada kepentingan nasional. Setelah reformasi, politik bebas aktif lebih difokuskan pada upaya pembangunan, yaitu dengan menjalin hubungan kerja sama di bidang ekonomi dengan dunia internasional. Aturan tersebut terus diterapkan hingga akhirnya landasan operasional politik bebas aktif Indonesia diatur dalam Ketetapan MPR No. IV/MPR/1999. Di mana dalam aturan tersebut politik bebas aktif lebih ditekankan pada faktor-faktor yang bisa menimbulkan krisis ekonomi nasional. Referensi Widjanarko. Nur Iman Subono. dkk. 1998. Politik Luar Negeri di Indonesia di bawah Soeharto. Jakarta Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
HAa6KB7.
  • 5ps0vtirzb.pages.dev/43
  • 5ps0vtirzb.pages.dev/277
  • 5ps0vtirzb.pages.dev/166
  • 5ps0vtirzb.pages.dev/84
  • 5ps0vtirzb.pages.dev/45
  • 5ps0vtirzb.pages.dev/34
  • 5ps0vtirzb.pages.dev/83
  • 5ps0vtirzb.pages.dev/165
  • 5ps0vtirzb.pages.dev/162
  • landasan konseptual politik luar negeri indonesia adalah