l Tawadhu' (merendahkan diri) dan segala perbuatan yang baik menurut pandangan Al-Quran dan Al-Hadis. 2. Akhlak mazhmumah (akhlak tercela) atau akhlak sayyiyah (akhlak yang jelek), di antaranya: a. Kufur b. Syirik c. Murtad d. Fasik e. Riya' f. Takabur g. Mengadu domba h. Dengki/iri i. Hasut j. Kikir k. Dendam l. Khianat m. Memutuskan
Terdapat banyak hadits tentang akhlak yang berasal dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Isi dari hadits-hadits itu adalah perintah, hasungan, dan keutamaan memilikinya. Adanya hadits-hadits tersebut menjadi bukti pentingnya kita untuk memperhatikan perkara yang satu ini. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sendiri juga bersabda “Sesungguhnya tiada lain aku diutus untuk menyempurnakan akhlak-akhlak yang baik.” [Hr. Ahmad] Oleh karenanya, saya harap hadits-hadits yang akan saya sampaikan di bawah ini dapat menjadi nasehat dan motivasi. Baik untuk saya sendiri khususnya dan Anda semua, agar kita dapat memperbaiki perilaku kita sehingga memiliki akhlak mulia. Berikut ini akan kami tuliskan hadits Nabi tentang akhlak dengan tulisan Arab beserta arti. Semoga bermanfaat. Hadits Pertama Memiliki Rasa Malu Dari Anas, dia berkata Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda إِنَّ لِكُلِّ دِينٍ خُلُقًا، وَخُلُقُ الْإِسْلَامِ الْحَيَاءُ “Sesungguhnya bagi setiap agama itu ada akhlak, dan akhlak Islam adalah rasa malu.” [Hr. Ibnu Majah] Hadits Kedua Allah Membenci Akhlak yang Rendah Dari Sahl bin Saad, dia berkata Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ كَرِيمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ، وَيُحِبُّ مَعَالِيَ الْأَخْلَاقِ، وَيَكْرَهُ سَفْسَافَهَا “Sesungguhnya Allah azza wa jala itu mulia dan menyukai orang mulia. Dia juga menyukai akhlak-akhlak yang tinggi dan membenci akhlak-akhlak yang tercela.” [Hr. Ath-Thabrani] Hadits Ketiga Seorang Muslim Tidak Berlaku Keji Dari Abdullah bin Amr radliyallahu anhuma, dia berkata لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاحِشًا وَلاَ مُتَفَحِّشًا. وَكَانَ يَقُولُ إِنَّ مِنْ خِيَارِكُمْ أَحْسَنَكُمْ أَخْلاَقًا Nabi shallallahu alaihi wa salam tidak pernah berlaku keji dalam perbuatan dan ucapan. Beliau bersabda “Sesungguhnya orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang paling bagus akhlaknya.” [Hr. Al-Bukhari] Hadits Keempat Baiknya Akhlak Suami Terhadap Istri Dari Abu Hurairah, dia berkata Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا، وَخَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِنِسَائِهِمْ Orang beriman yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling bagus akhlaknya dari mereka. Dan sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik kepada istrinya.” [Hr. At-Tirmidzi] Hadits Kelima Mencapai Derajat Ahli Shalat dan Puasa Dari Abu Darda, dia berkata Aku mendengar Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda مَا مِنْ شَيْءٍ يُوضَعُ فِي المِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الخُلُقِ. وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الخُلُقِ لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلَاةِ “Tidaklah ada sesuatu yang diletakkan pada mizan timbangan amal yang lebih berat daripada akhlak yang bagus. Sesungguhnya pemilik akhlak yang bagus mencapai derajat ahli shalat dan puasa dengannya.” [Hr. At-Tirmidzi] Hadits Keenam Rumah di Tingkatan Teratas dari Syurga Dari Abu Umamah, dia berkata Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda عَنْ أَبِي أُمَامَةَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا، وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ “Aku menjamin dengan suatu rumah di pinggir syurga bagi orang yang meninggalkan perdebatan meskipun dia berhak, dengan rumah di tengah syurga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun bercanda, dan dengan rumah di atas syurga bagi orang yang memperbaiki akhlaknya.” [Hr. Abu Dawud] Hadits Ketujuh Akhlak Kepada Lingkungan Dari Abu Dzar, dia berkata Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda kepadaku اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ “Bertaqwalah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada. Ikutilah keburukan dengan kebaikan maka dia akan menghapusnya. Pergaulilah manusia dengan akhlak yang bagus.” [Hr. At-Tirmidzi] Hadits Kedelapan Tinggal Berdekatan dengan Nabi Dari Jabir, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا، وَإِنَّ أَبْغَضَكُمْ إِلَيَّ وَأَبْعَدَكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ الثَّرْثَارُونَ وَالمُتَشَدِّقُونَ وَالمُتَفَيْهِقُونَ، قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَدْ عَلِمْنَا الثَّرْثَارُونَ وَالمُتَشَدِّقُونَ فَمَا المُتَفَيْهِقُونَ؟ قَالَ المُتَكَبِّرُونَ “Sesungguhnya orang yang orang yang paling aku cintai dan paling dekat kedudukannya dariku di Hari Kiamat adalah orang yang paling bagus akhlaknya dari kalian. Sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh kedudukannya dariku di Hari Kiamat adalah Ats-Tsartsarun, Al-Mutasyaddiqun, dan Al-Mutafayhiqun.” Mereka bertanya Wahai Rasulullah, kami telah tahu mengenai Ats-Tsartsarun dan Al-Mutasyaddiqun, lalu apakah Al-Mutafayhiqun? Beliau menjawab “Orang-orang yang sombong.” [Hr. At-Tirmidzi] Hadits Kesembilan Amalan yang Membawa Ke Syurga عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الجَنَّةَ، فَقَالَ تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الخُلُقِ، وَسُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ، فَقَالَ الفَمُ وَالفَرْجُ Dari Abu Hurairah, dia berkata Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai apa yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam syurga. Beliau menjawab “Taqwa kepada Allah dan akhlak yang bagus.” Beliau juga ditanya mengenai apa yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam neraka. Maka beliau menjawab “Mulut dan kemaluan.” [Hr. At-Tirmidzi] Hadits Kesepuluh Akhlak Rasulullah عَنْ أَنَسٍ، قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْسَنَ النَّاسِ خُلُقًا Dari Anas, dia berkata Nabi shallallahu alaihi wa sallam adalah manusia yang paling baik akhlaknya. [Muttafaqun alaih] Hadits Kesebelas Cara Memberatkan Timbangan Amal عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقِيَ أَبَا ذَرٍّ، فَقَالَ يَا أَبَا ذَرٍّ، أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى خَصْلَتَيْنِ هُمَا أَخَفُّ عَلَى الظَّهْرِ، وَأَثْقَلُ فِي الْمِيزَانِ مِنْ غَيْرِهِمَا؟ قَالَ بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ، قَالَ عَلَيْكَ بِحُسْنِ الْخُلُقِ، وَطُولِ الصَّمْتِ، وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، مَا عَمِلَ الْخَلَائِقُ بِمِثْلِهِمَا Dari Anas, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bertemu dengan Abu Dzar. Beliau lalu bersabda “Wahai Abu Dzar, maukah kamu aku tunjukkan atas 2 perkara yang paling ringan di punggung dan paling berat di mizan timbangan amal daripada keduanya?” Dia berkata Ya, wahai Rasulullah. Beliau bersabda “Lazimilah akhlak yang bagus dan diam dalam waktu lama. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah ada makhluk yang berbuat dengan sebanding keduanya.” [Hr. Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman] Demikianlah apa yang dapat kami sampaikan mengenai hadits tentang akhlak, semoga bermanfaat.
hadits tentang akhlak tercela
Akhlakakhlak Yang Tercela. 1. Ananiah. Ananiah adalah sifat yang selalu mementingkan diri sendiri. Orang yang memiliki sifat/watak tersebut seringkali disebut egois atau individualis. sifat ananiah itu sesungguhnya sangat bertolak belakang dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial, artinya bahwa manusia tidak dapat hidup dan menjalankan
Islam menganjurkan umatnya untuk selalu berperilaku baik dan terpuji. Namun, tidak selamanya manusia bisa terhindar dari perilaku buruk yang disebut akhlak tercela. Akhlak tercela merupakan perilaku buruk yang terdapat dalam diri manusia. Oleh karena itu, kita harus mengenal dan menghindari perilaku buruk tersebut agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Dalam tulisan ini, kita akan membahas tentang hadits-hadits yang membahas akhlak tercela dalam Akhlak TercelaAkhlak tercela adalah perilaku buruk yang terdapat dalam diri manusia. Dalam Islam, akhlak tercela sangat dilarang dan diharamkan. Akhlak tercela bisa merusak moral seseorang dan membuatnya jauh dari kebaikan. Oleh karena itu, kita harus menghindari perilaku buruk tersebut agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Berikut adalah beberapa contoh perilaku buruk yang termasuk akhlak tercelaNoPerilaku dusta dan hasad dan iri sombong dan khianat dan mengumpat dan suka memfitnah dan menyebar suka mempermainkan orang suka mencuri dan merampas hak orang lainDalam Islam, terdapat banyak hadits yang menjelaskan tentang akhlak tercela. Berikut adalah beberapa hadits yang membahas tentang akhlak tercela“Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda Lima perkara membakar seorang manusia harta yang diharamkan, nafsu yang dituruti, rasa dengki, kata-kata yang keluar dari mulutnya, dan kebencian yang ditebar di antara manusia’.” HR. Al-Bukhari dan MuslimHadits ini menjelaskan bahwa perilaku buruk seperti dengki dan kebencian dapat membakar manusia. Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga hati dan perbuatan kita agar terhindar dari perilaku buruk tersebut.“Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda Tidak masuk surga orang yang suka mencela dan menjelek-jelekkan orang lain’.” HR. MuslimHadits ini menjelaskan bahwa orang yang suka mencela dan menjelek-jelekkan orang lain tidak akan masuk surga. Oleh karena itu, kita harus selalu menghargai dan menghormati orang lain agar bisa mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.“Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda Tidak ada kebaikan dalam diri orang yang tidak memaafkan kesalahan orang lain’.” HR. At-TirmidziHadits ini menjelaskan bahwa kita harus selalu memaafkan kesalahan orang lain agar bisa mendapatkan kebaikan. Oleh karena itu, kita harus selalu belajar untuk memaafkan kesalahan orang lain agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik.“Dari Abu Dzar, Rasulullah SAW bersabda Janganlah kamu meremehkan pekerjaan yang kecil jika itu adalah pekerjaan yang halal’.” HR. AhmadHadits ini menjelaskan bahwa kita harus selalu menghargai pekerjaan yang kecil asal itu adalah pekerjaan yang halal. Oleh karena itu, kita harus selalu bekerja dengan sungguh-sungguh dan menghargai setiap pekerjaan yang kita lakukan.“Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda Tidak masuk surga orang yang merusak tetangganya secara sengaja’.” HR. Al-Bukhari dan MuslimHadits ini menjelaskan bahwa merusak tetangga secara sengaja adalah perilaku buruk yang sangat dilarang dalam Islam. Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga hubungan baik dengan tetangga kita agar bisa mendapatkan keberkahan dari Allah dari Akhlak TercelaPerilaku buruk yang termasuk akhlak tercela dapat membawa akibat yang buruk pula. Berikut adalah beberapa akibat dari akhlak tercela1. Jauh dari Keberkahan Allah SWTPerilaku buruk yang termasuk akhlak tercela dapat membuat manusia jauh dari keberkahan Allah SWT. Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga hati dan perbuatan kita agar bisa mendapatkan keberkahan dari Allah Rusaknya Moral SeseorangPerilaku buruk yang termasuk akhlak tercela dapat merusak moral seseorang. Oleh karena itu, kita harus selalu menghindari perilaku buruk tersebut agar bisa menjadi pribadi yang lebih Menimbulkan Konflik dan KetidakharmonisanPerilaku buruk yang termasuk akhlak tercela dapat menimbulkan konflik dan ketidakharmonisan. Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga hubungan baik dengan orang lain agar terhindar dari konflik dan Tidak Diterima di Sisi Allah SWTPerilaku buruk yang termasuk akhlak tercela tidak akan diterima di sisi Allah SWT. Oleh karena itu, kita harus selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dan menjauhi perilaku buruk Menghindari Akhlak TercelaUntuk menghindari akhlak tercela, kita harus selalu berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari akhlak tercela1. Meningkatkan Keimanan dan TaqwaMeningkatkan keimanan dan taqwa bisa membantu menghindari akhlak tercela. Kita harus selalu berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperbanyak Menghindari Lingkungan yang BurukLingkungan yang buruk bisa mempengaruhi perilaku kita. Oleh karena itu, kita harus selalu menghindari lingkungan yang buruk dan mencari lingkungan yang baik dan Meningkatkan Kemampuan untuk MemaafkanMemaafkan kesalahan orang lain bisa membantu menghindari akhlak tercela. Oleh karena itu, kita harus selalu berusaha untuk meningkatkan kemampuan untuk memaafkan kesalahan orang Meningkatkan Kualitas DiriMeningkatkan kualitas diri dapat membantu menghindari akhlak tercela. Kita harus selalu berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan terus belajar untuk mengembangkan tercela adalah perilaku buruk yang harus dihindari dalam Islam. Dalam Islam, terdapat banyak hadits yang menjelaskan tentang akhlak tercela dan cara menghindarinya. Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita harus selalu berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan menghindari perilaku buruk tersebut agar bisa mendapatkan keberkahan dari Allah video of Hadits Tentang Akhlak Tercela Kajian Mendalam Mengenai Tingkah Laku Buruk dalam Islam AbuDawud) 5. Mengilmui tentang hakikat akhlak buruk dan dampak negatifnya. Ketika seseorang mengetahui serta menyadari bahwa sesuatu itu buruk dan tercela, ia pasti akan menjauhi dan meninggalkan hal itu, karena mencintai kebaikan dan menjauhi keburukan merupakan suatu fithroh bagi manusia. Dalam banyak sabdanya, Rosululloh telah menggambarkan Hadits Tentang Akhlak Tercela عن أبي بَكْرَةَ- رضي الله عنه – عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال أَلا أُنَبِّئُكم بِأَكْبَرِ الْكَبَائِر؟»- ثَلاثا- قُلْنَا بَلى يا رسول الله، قَالَ الإِشْرَاكُ بِالله وَعُقُوقُ الوالدين، وكان مُتَّكِئاً فَجَلس، وَقَال ألا وَقَوْلُ الزور، وَشهَادَةُ الزُّور» فَما زال يُكَرِّرُها حتى قُلنَا لَيْتَه سَكَت[صحيح] – [متفق عليه] Abu Bakrah -raḍiyallāhu anhu- meriwayatkan dari Nabi – ṣallallāhu alaihi wa sallam-, bahwa beliau bersabda, “Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang dosa-dosa besar yang paling besar?” Beliau mengulanginya hingga tiga kali. Kami menjawab, “Tentu, wahai Rasulullah!” Beliau bersabda, “Yaitu menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.” Beliau pada waktu itu bersandar, lalu duduk kemudian meneruskan sabdanya, “Ingatlah juga perkataan palsu dan kesaksian palsu.” Beliau terus-menerus mengulanginya sampai kami berkata, “Andai saja beliau diam berhenti.” [Hadis sahih – Muttafaq alaih] Uraian Hadits Rasulullah -ṣallallāhu alaihi wa sallam- bersabda kepada para sahabatnya, “Maukah aku beritahukan kepada kalian, yakni, aku kabarkan kepada kalian mengenai dosa-dosa besar yang paling besar. “ Lantas beliau menyebutkan tiga dosa tersebut. Pertama, menyekutukan Allah, yaitu pelanggaran terhadap kedudukan ulūhiyyah keilahian-Nya, merampas hak Allah -Subhānahu wa Ta’ālā-, dan menyerahkannya kepada yang tidak pantas mendapatkannya dari kalangan makhluk yang lemah. Kedua, durhaka kepada kedua orang tua yang merupakan dosa yang keji karena merupakan tindakan membalas kebaikan dengan keburukan kepada manusia yang paling dekat. Ketiga, kesaksian palsu yang bersifat umum bagi setiap ucapan palsu dan dusta yang bertujuan menzalimi orang lain dengan mengambil hartanya, menodai kehormatannya, atau selain itu. Faidah Hadits Faedah Di antara pelajaran dari hadis ini yaitu menyampaikan hukum-hukum syariat dengan metode tawaran, “Maukah kalian aku kabari?” Kesyirikan kepada Allah adalah dosa paling besar karena Nabi -ṣallallāhu alaihi wa sallam- meletakkannya di bagian paling pertama dan paling besar di antara deretan dosa-dosa besar. Hal ini dipertegas oleh firman Allah -Ta’ālā-, “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni perbuatan syirik kepada-Nya dan akan mengampuni yang lainnya bagi siapa yang Dia kehendaki.” Besarnya hak kedua orang tua karena Rasul -ṣallallāhu alaihi wa sallam- menggandengkannya dengan hak Allah -Ta’ālā-. Bahaya kesaksian palsu serta dampak buruknya terhadap kehidupan masyarakat muslim pada tataran akhlak ataupun sisi kehidupan bermasyarakat lainnya. Baca Kalam-kalam Nasihat dari Para Ulama —————————————————– Ideologi Nusantara Post navigation
AlIshlah │ Akhlak tercela artinya sikap atau perilaku buruk yang dimiliki oleh seseorang. Jika perilaku buruk tersebut tidak dikendalikan maka akan merugikan banyak orang dab akibatnya rusaklah sebuah kehidupan bermasyarakat. Dari Abi Hurairah berkata: Rasulullah saw., bersabda "Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak."
home akhlak tercela Tausyiah Jum'at, 17 Maret 2023 - 2311 WIB Pengertian Tahawwur, sifat tercela yang harus dihindari kaum muslim karena dampaknya yang merusak. Tahawwur termasuk penyakit hati yang sering tidak disadari manusia. Muslimah Senin, 28 November 2022 - 1040 WIB Bagi sebagian kaum muslimah, berkeluh kesah ketika ditimpa masalah atau musibah masih sering dianggap hal biasa atau sikap tersebut tidak terpuji dan akan mendapatkan kemurkaan dari Allah Taala. Muslimah Selasa, 27 September 2022 - 1619 WIB Naminah merupakan salah satu perkara yang sering diremehkan, namun dampaknya sangat besar. Bahkan ada 3 ancaman mengerikan yang akan diterimanya di akhirat kelak. Muslimah Sabtu, 06 Agustus 2022 - 0515 WIB Penyimpangan dalam masalah keimanan, ibadah atau akhlak di zaman sekarang, seringkali diremehkan kaum wanita. Baik penyimpangan yang tersamar atau tidak nampak, bahkan banyak yang tidak disadari oleh pelakunya sendiri. Muslimah Sabtu, 02 Juli 2022 - 0515 WIB Allah Taala menjanjikan surga bagi hamba-Nya yang beriman dan bertakwa, sebaliknya orang-orang yang berpaling dari agama akan memperoleh azab pedih di neraka. Muslimah Jum'at, 01 Juli 2022 - 0733 WIB Tabarruj atau memamerkan kecantikan menjadi hal biasa di zaman ini, dan ironisnya banyak kaum muslimah ikut serta meramaikannya. Sehingga tanpa sadar, dosa karena tabarruj ini, seringkali diremehkan mereka. Muslimah Sabtu, 21 Mei 2022 - 1129 WIB Ada perkara yang disebabkan oleh lisan yang justru akan menyeret ke dalam dosa. Dosa akibat lisan ini tidak main-main, karena dengan lisanlah surga dan neraka seseorang ditentukan Muslimah Sabtu, 21 Mei 2022 - 0515 WIB Sadarkah muslimah, mungkin salah satu penyebab banyaknya kasus pelakor perebut laki orang dikarenakan tanpa sadar banyak wanita yang memainkan peran pelakor itu sendiri. Bagaimana ciri-cirinya? Muslimah Senin, 07 Maret 2022 - 1814 WIB Niat dalam melakukan amal ibadah sudah pasti harus ikhlas. Akan tetapi, ada kalanya bila dilakukan terus menerus dan masif akhirnya bisa bercampur riya dan sumah Muslimah Kamis, 17 Februari 2022 - 1011 WIB Suatu waktu kita di dunia, mungkin kita pernah berbuat pamer riya terhadap sesuatu yang mahal dan bagus yang kita beli atau kita kenakan. Bahkan dalam soal ibadah pun, mungkin tanpa sadar kita pernah melakukan. Muslimah Kamis, 06 Januari 2022 - 1256 WIB Bagi seorang istri sah, kehadiran pelakor jelas-jelas sangat menyakitkan dan merusak keharmonisan rumah tangganya. Bagaimana sebenarnya pandangan syariat tentang kehadiran pelakor ini? Muslimah Jum'at, 31 Desember 2021 - 1434 WIB Bergunjing atau ghibah sudah menjamur di kalangan masyarakat, ironisnya banyak pelakunya adalah kaum wanita. Perbuatan ghibah yang biasanya dengan membicarakan kejelekan-kejelekan orang lain nyatanya sudah dianggap lazim. Muslimah Kamis, 16 Desember 2021 - 0837 WIB Bunglon adalah hewan yang setiap waktu atau setiap hari bisa berubah-ubah warnanya. Sifat hewan ini, ternyata banyak dimiliki sebagian kaum wanita. Muslimah Minggu, 21 Maret 2021 - 0500 WIB Kebiasaan mengomentari makanan sepertinya sudah sangat biasa dalam masyarakat kita. Dan mungkin, tanpa sadar, kita sendiri pun kerap melakukannya. Padahal, mengomentari makanan adalah akhlak tercela yang harus ditinggalkan kaum muslimin. Muslimah Minggu, 22 November 2020 - 1827 WIB Ada beberapa golongan perempuan yang akan diusir dari surga dan berakhir di neraka, dan mereka bahkan tak diizinkan mencium harumnya surga. Padahal, begitu dasyatnya surga dapat tercium sejauh 70 tahun jarak perjalanan. Muslimah Senin, 16 November 2020 - 0637 WIB sebagian dari kalangan kaum perempuan justru banyak melakukan penyimpangan dalam hubungan dengan tetangga ini. Sebagian besar dari mereka malah menyakiti tetangganya tersebut, terutama dengan lisan atau selainnya Muslimah Selasa, 10 November 2020 - 1408 WIB Salah satu penyakit hati adalah sombong. Sikap sombong mudah muncul dalam diri manusia. Yang menjadikan seseorang menderita penyakit hati ini, bisa oleh berbagai macam kenikmatan Muslimah Kamis, 22 Oktober 2020 - 1039 WIB Menggoda istri orang lain, ternyata bukan hal yang remeh dalam agama Islam. Meski sekedar iseng, tapi ternyata ada bahaya besar mengancam. Selain dosa besar, perbuatan itu ternyata membantu iblis menyesatkan manusia. Muslimah Minggu, 18 Oktober 2020 - 0702 WIB Jika syariat untuk mewajibkan kaum perempuan menutup aurat tidak ada, pasti hawa nafsu akan semakin bergejolak, kerusakan akan semakin tersebar dan akan banyak lelaki yang terjerumus ke dalam kerusakan. Muslimah Selasa, 06 Oktober 2020 - 1603 WIB Allah Taala telah memberikan peringatakan keras terhadap aktivitas tercela bahkan melaknat bagi siapa saja yang melakukannya. Riba dan sua, merupakan kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh manusia terlebih lagi jika pelakunya adalah perempuan
daliltentang akhlak tercela. 1479. Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Jauhilah sifat hasad, karena hasad itu memakan (pahala) kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.". Riwayat Abu Dawud.
Pentingnya adab sebelum ilmu dalam Islam, ditunjukkan dengan adanya keterangan dari ayat Alquran tentang akhlak dan juga hadits tentang perilaku yang baik of Moral Education mengungkapkan adanya antara moralitas dan agama dalam pemikiran Islam. Bahkan, Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan baiknya akhlak,” HR Ahmad.Baca Juga Yuk! Kenali Gejala hingga Faktor Penyebab Perilaku ImpulsifAyat Alquran tentang AkhlakFoto 7 Surat Penenang Hati dalam Alquran untuk Menghilangkan Rasa Gundah, Insya Allah Manjur! Orami Photo StockAkhlak adalah hal yang penting bagi seorang muslim. Sebab, orang yang beradab dan berakhlak mulia jika mempunyai ilmu akan mudah untuk mengamalkan dan tidak sombong dengan Islam, akhlak dapat dibagi menjadi akhlak kepada Allah SWT dan juga kepada sesama manusia. Beberapa ayat Alquran tentang akhlak yakni1. Ayat Alquran tentang Akhlak dan Aqidahلَا تَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّـهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًاArtinya “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertutur katalah yang baik kepada manusia,” QS Al-Baqarah 83.2. Ayat Alquran Tentang Akhlak dan Tawakalقُلْ هُوَ ٱلرَّحْمَٰنُ ءَامَنَّا بِهِۦ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَا ۖ فَسَتَعْلَمُونَ مَنْ هُوَ فِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍArtinya “Katakanlah Dialah Allah Yang Maha Penyayang kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya-lah kami bertawakkal. Kelak kamu akan mengetahui siapakah yang berada dalam kesesatan yang nyata,” QS Al-Mulk 29.3. Ayat Alquran tentang Akhlak dan Sabarوَٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلْخَٰشِعِينَArtinya “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu,” QS Al-Baqarah 45.4. Ayat Alquran tentang Akhlak Bersyukurفَٱذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِى وَلَا تَكْفُرُونِArtinya “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku,” QS Al-Baqarah 152.Baca Juga 7+ Contoh dan Manfaat Perilaku Jujur untuk Diajarkan pada Si Kecil, Yuk Lakukan!5. Ayat Alquran tentang Akhlak dan Ridho kepada Allah SWTارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةًArtinya “Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhai-Nya,” QS Al-Fajr 28.6. Ayat Alquran tentang Akhlak dan Ikhlasقُلْ أَمَرَ رَبِّي بِالْقِسْطِ وَأَقِيمُوا وُجُوهَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ كَمَا بَدَأَكُمْ تَعُودُونَArtinya Katakanlah, “Tuhanku menyuruhku untuk berlaku adil. Dan hadapkanlah wajahmu kepada Allah pada setiap shalat, dan sembahlah Dia dengan mengikhlaskan ibadah semata-mata hanya kepada-Nya. Kamu akan dikembalikan kepada-Nya sebagaimana kamu diciptakan semula’,” QS Al-A’raf 29.7. Ayat Alquran tentang Akhlak dalam Perkataanوَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًاArtinya “…Serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia,” QS Al-Baqarah 83.8. Ayat Alquran tentang Akhlak dalam Berdebatوَلا تُجَادِلُوا أَهْلَ الْكِتَابِ إِلا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِلا الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْArtinya “Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka,” QS Al-Ankabut 46.Baca Juga Cegah Masalah Perilaku Anak Sebelum Terjadi, Begini Caranya!Hadits tentang AkhlakFoto adab bertetangga Orami Photo StocksFoto Orami Photo StockSebelum Rasulullah SAW memerintahkan kepada umatnya untuk berakhlak mulia, beliau telah mencontohkannya terlebih dahulu sebagai uswatun hasan atau contoh yang banyak hadits tentang akhlak yang memerintahkan kepada umat muslim untuk memperbaiki akhlak, serta menunjukkan keutamaan akhlak mulia. Beberapa di antaranya yakni9. Hadits tentang Akhlak Islamiقال رسولُ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- “إِنَّ لِكُلِّ دِيْنِ خُلُقًا وَخُلُقُ الإسلامَ الْحَيَاءُDari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak Islami adalah rasa malu,” HR Ibnu Majah.10. Hadits tentang Akhlak dan Kedermawananإِنَّ اللهَ كَرِيْمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ وَمَعَالِيَ اْلأَخْلاَقِ وَيُبْغِضُ سِفْسَافَهَاArtinya “Sesungguhnya Allah Maha Pemurah menyukai kedermawanan dan akhlak yang mulia serta membenci akhlak yang rendah hina,” HR Bukhari, Muslim.11. Hadits tentang Akhlak dan Keimananعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًاArtinya “Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah ia yang memiliki akhlak terbaik. Yang terbaik diantara kalian adalah yang terbaik akhlaknya kepada pasangannya,” HR At Tirmidzi.12. Hadits tentang Akhlak dan Derajat Orang Berimanعَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ الْمُؤْمِنَ يُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَاتِ قَائِمِ اللَّيْلِ صَائِمِ النَّهَارِAisyah RA berkata “Aku mendengar Nabi SAW berkata, Sungguh orang-orang yang beriman dengan akhlak baik mereka bisa mencapai menyamai derajat mereka yang menghabiskan seluruh malamnya dalam shalat dan seluruh siangnya dengan berpuasa,” HR Ahmad.13. Hadits tentang Akhlak dan Mizanعَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ شَيْءٍ يُوضَعُ فِي الْمِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الْخُلُقِ لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلَاةِAbu Darda RA berkata “Aku mendengar Nabi SAW berkata, Tak ada yang lebih berat pada timbangan mizan, pada hari pembalasan dari pada akhlak yang baik. Sungguh orang yang berakhlak baik akan mencapai derajat orang yang berpuasa dan shalat,” HR At Tirmidzi.14. Hadits Tentang Akhlak Terhadap Muslim Lainعَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُArtinya “Orang muslim yang baik adalah yang muslim lainnya aman dari gangguan ucapan dan tangannya, dan orang yang hijrah termasuk kelompok muhajirin adalah yang meninggalkan apa-apa yang dilarang Allah,” HR Bukhari.15. Hadits tentang Akhlak Jaminan Rasulullah SAWأَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُArtinya “Aku adalah penjamin sebuah rumah di sekitar taman Surga bagi seseorang yang meninggalkan perdebatan walaupun ia benar, penjamin rumah di tengah Surga bagi orang yang meninggalkan dusta walaupun ia bercanda, juga menjadi penjamin sebuah rumah di Surga paling atas bagi orang yang memiliki akhlak yang baik,” HR Abu Dawud.15. Hadits tentang Akhlak dan Rasa Marahأَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْصِنِي قَالَ لَا تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ لَا تَغْضَبْSeseorang berkata kepada Rasulullah SAW “Nasihati aku.” Beliau bersabda “Jangan marah.” Beliau mengulang beberapa kali, “Jangan marah”. HR Bukhari.Itulah ayat Alquran tentang akhlak yang bisa memandu orang Islam dalam berprilaku baik di dunia.

Riya dan semua derivatnya itu merupakan akhlaq yang tercela dan merupakan sifat orang-orang munafiq. Allah berfirman: "Dan apabila mereka berdiri untuk sholat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya' (dengan sholat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka mengingat Allah kecuali sedikit sekali." (An-Nisaa': 142)

PENDAHULUAN Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dituntut untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan yang ada. Ada hal pokok yang tidak bisa ditinggalkan manusia dalam bersosialisasi dengan masyarakat, yaitu Akhlak. Manusia harus mengetahui dan bisa memahami akhlak masyarakatnya. Dalam hidup, terdapat dua macam akhlak/perilaku, ada akhlak terpuji dan ada juga yang tercela. Akhlak yang terpuji akan berdampak positif pada pelakunya adapun akhlak tercela, akan membawa dampak negatif. Dengan akhlak yang terpuji manusia dapat mendapatkan derajat yang tinggi, baik di mata Allah swt, sesama manusia dan semua makhluk Allah swt yang lain termasuk jin dan malaikat. Selain akhlak terpuji, manusia juga bisa memiliki perilaku tercela yang harus ditinggalkan karena akan menurunkan derajatnya di mata Allah dan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Dalam makalah ini penyaji akan memaparkan beberapa hadits berkenaan akhlak terpuji dan tercela, serta akan disinggung hadits mengenai sunnah dan bid’ah. PEMBAHASAN A. AKHLAK TERPUJI DAN TERCELA Berlaku Jujur عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّ الصِّدْقَ بِرٌّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِنَّ الْكَذِبَ فُجُورٌ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ كَذَّابًا متفق عليه Artinya “Dari Ibnu Mas’ud ra. Berkata, Rasulullah saw. Bersabda “sesungguhnya shidiq kejujuran itu membawa kepada kebaikan, Dan kebaikan itu membawa ke surga. Seseorang akan selalu bertindak jujur sehingga ia ditulis di sisi Allah swt sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya dusta itu membawa kepada kejahatan, dan kejahatan itu membawa ke neraka. Seseorang akan selalu berdusta sehingga ia ditulis di sisi Allah swt sebagai pendusta”. Muttafaq Alaih. Larangan Berburuk Sangka حَدِيْثُ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالظَّنِّ، فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ. وَلاَ تَحَسَّسُوْا، وَلاَ تَجَسَّسُوْا، وَلاَ تَنَاجَشُوْا، وَلاَ تَحَاسَدُوْا، وَلاَ تَبَاغَضُوْا، وَلاَ تَدَابَرُوْا، وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ إِخْوَانًا. أخرجه البخارى في 78. كتاب الأدب Artinya “Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW, bersabda, ”Berhati-hatilah kalian dari buruk sangka sebab buruk sangka itu sedusta-dusta cerita Berita, jangan menyelidiki, jangan memata-matai mengamati kesalahan orang lain, jangan tawar-menawar untuk menjerumuskan orang lain, jangan hasut-menghasut jangan benci-membenci, jangan belakang-membelakangi dan jadilah kalian sebagai hamba Allah itu saudara.” Dikeluarkan oleh Bukhari dalam 78 kitab “Al-Adab “ 62 bab ;”Hijrah dan sabda Rasulullah SAW. Tidak dihalalkan bagi seorang laki-laki seseorang menjauhi saudaranya lebih dari tiga hari’. عن أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه و سلم قال إياكم والظن فإن الظن أكذب الحديث ولا تحسسوا ولا تجسسوا ولا تحاسدوا ولا تدابروا ولا تباغضوا وكونوا عباد الله إخوانا رواه البخاري Artinya Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda ”jauhilah oleh kalian berprasangka, karena Sesungguhnya berprasangka itu ucapan paling dusta. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain, janganlah memata-matai, janganlah saling bersaing, iri hati, benci dan berselisih. Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara”. Bukhari. Anjuran Berlaku Mulia Terhadap Orang Lain عن أبي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فلا يؤذ جاره ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليكرم ضيفه ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت رواه البخاري Artinya Dari Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah saw bersabda “barang siapa yang beriman kepada Allah swt dan hari akhir, maka janganlah ia menyakiti tetangganya. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah swt dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah swt dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam”. Muttafaq Alaih. Tidak Membuat Keresahan عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه و سلم قال إياكم والجلوس في الطرقات. فقالوا ما لنا بد إنما هي مجالسنا نتحدث فيها. قال فإذا أبيتم إلا المجالس فأعطوا الطريق حقها. قالوا وما حق الطريق؟ قال غض البصر وكف الأذى ورد السلام وأمر بالمعروف ونهي عن المنكر رواه البخاري و مسلم Artinya Dari abu sa’id al-khudry ra dari nabi saw. Beliau bersabda “jauhilah duduk-duduk di tepi jalan!” para sahabat terbanya “wahai rasulullah kami tidak bisa meninggalkan tempat-tempat itu, karena di tempat itulah kami membicarakan sesuatu” rasulullah saw bersabda “apabila kalian tidak bisa meninggalkan dududk-duduk di sana, maka penuhilah hak jalan itu” para sahabat bertanya “apakah hak jalan itu, wahai rasulullah?” beliau menjawab “memejamkan mata, tidak mengganggu, menjawab salam, amar ma’ruf dan nahi munkar”. Bukhari dan Muslim. Larangan Menggunjing عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ. قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ. قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِى أَخِى مَا أَقُولُ قَالَ إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدِ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ رواه مسلم Artinya Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bertanya “tahukah kamu sekalian, apakah menggunjing itu?” para sahabat berkata “Allah swt dan Rasul-Nya lebih mengetahui’. Beliau bersabda “yaitu bila kamu menceritakan keadaan saudaramu yang ia tidak menyenanginya”. Ada seorang sahabat bertanya “bagaimana seandainya saya menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada saudara saya itu?” beliau menjawab “apabila kamu menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada saudaramu itu, maka berarti kamu telah menggunjingnya, dan apabila kamu menceritakan apa yang sebenarnya tidak terjadi pada saudaramu, maka kamu benar-benar membohongkannya”. Muslim Berbakti Pada Orang Tua عن ابي عبدالرحمن عبدالله بن مسعود رضي الله عنه قالسالت النبي صاى العمل احب الى الله تعالى؟قالالصلاة على وقتها. قلتثم اىقالبر ثم اى؟الجهاد فى سبيل الله متفق عليه Diriwayatkan dari Abu abdirrahman Abdullah ibnu mas’ud RA,dia berkataaku bertanya kepada Nabi SAWapa amalan yang paling disukai oleh Allah SWT?Beliau menjawab “Shalat tepat pada waktunya”.aku bertanya lagikemudian apa?Beliau menjawab “Birrul walidain”.kemudian aku bertanya lagiseterusnya apa?Beliau menjawab “Jihad fi sabilillah”.Muttafaq Alaih Larangan Marah عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْصِنِي، قَالَ لاَ تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَاراً، قَالَ لاَ تَغْضَبْ [رواه البخاري] Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah sholallohu alaihi wa sallam Ya Rasulullah nasihatilah saya. Beliau bersabda Jangan kamu marah. Beliau menanyakan hal itu berkali-kali. Maka beliau bersabda Jangan engkau marah. Riwayat Bukhori B. SUNNAH DAN BID’AH من سن سنة حسنة فله أجرها و أجر من عمل بها الى يوم القبامة و من سن سنة سيءة فعليه وزرها من عمل بها الى يوم القيامة رواه البخارى “Barang siapa mengadakan sunnah atau jalan yang baik, maka baginya pahala atas jalan yang ditempuhnya ditambah pahala orang-orang yang mengajarkannya sampai hari kiamat. Dan barang siapa mengadakan sunnah atau jalan yang buruk, maka atasnya dosa karena jalannya buruk yang ditempuhnya ditambah dosa orang yang mengerjakannya sampai hari kiamat.” Riwayat Bukhori مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ رواه البخاري “Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam urusan kami ini urusan agama yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak” HR. Bukhari no. 2697 أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ ، لَيُرْفَعَنَّ إِلَىَّ رِجَالٌ مِنْكُمْ حَتَّى إِذَا أَهْوَيْتُ لأُنَاوِلَهُمُ اخْتُلِجُوا دُونِى فَأَقُولُ أَىْ رَبِّ أَصْحَابِى . يَقُولُ لاَ تَدْرِى مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ “Aku akan mendahului kalian di al haudh telaga. Lalu ditampakkan di hadapanku beberapa orang di antara kalian. Ketika aku akan mengambilkan minuman untuk mereka dari al haudh, mereka dijauhkan dariku. Aku lantas berkata, Wahai Rabbku, ini adalah umatku’. Allah berfirman, Engkau tidak tahu bid’ah yang mereka ada-adakan sepeninggalmu’ “ HR. Bukhari no. 6576,. إِنَّهُمْ مِنِّى . فَيُقَالُ إِنَّكَ لاَ تَدْرِى مَا بَدَّلُوا بَعْدَكَ فَأَقُولُ سُحْقًا سُحْقًا لِمَنْ بَدَّلَ بَعْدِى “Wahai Rabb, sungguh mereka bagian dari pengikutku. Lalu Allah berfirman, Sungguh engkau tidak tahu bahwa sepeninggalmu mereka telah mengganti ajaranmu”. Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengatakan, “Celaka, celaka bagi orang yang telah mengganti ajaranku sesudahku”HR. Bukhari no. 7050. جَاءَ ثَلَاثَةُ رَهْطٍ إِلَى بُيُوتِ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْأَلُونَ عَنْ عِبَادَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَلَمَّا أُخْبِرُوا كَأَنَّهُمْ تَقَالُّوهَا ، فَقَالُوا وَأَيْنَ نَحْنُ مِنَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ ؟ قَالَ أَحَدُهُمْ أَمَّا أَنَا ، فَإِنِّي أُصَلِّي اللَّيْلَ أَبَدًا ، وَقَالَ آخَرُ أَنَا أَصُومُ الدَّهْرَ وَلَا أُفْطِرُ ، وَقَالَ آخَرُ أَنَا أَعْتَزِلُ النِّسَاءَ فَلَا أَتَزَوَّجُ أَبَدًا ، فَجَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَيْهِمْ ، فَقَالَ ” أَنْتُمُ الَّذِينَ قُلْتُمْ كَذَا وَكَذَا ، أَمَا وَاللَّهِ إِنِّي لَأَخْشَاكُمْ لِلَّهِ وَأَتْقَاكُمْ لَهُ لَكِنِّي أَصُومُ وَأُفْطِرُ ، وَأُصَلِّي وَأَرْقُدُ ، وَأَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ ، فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي “Ada tiga orang mendatangi rumah istri-istri Nabi shallallahu’alaihi wasallam dan bertanya tentang ibadah Nabi shallallahu’alaihi wasallam. ٍSetelah diberitakan kepada mereka, sepertinya mereka merasa hal itu masih sedikit bagi mereka. Mereka berkata, “Ibadah kita tak ada apa-apanya dibanding Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, bukankah beliau sudah diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan juga yang akan datang?” Salah seorang dari mereka berkata, “Sungguh, aku akan shalat malam selama-lamanya” tanpa tidur. Kemudian yang lain berkata, “Kalau aku, sungguh aku akan berpuasa Dahr setahun penuh dan aku tidak akan berbuka”. Dan yang lain lagi berkata, “Aku akan menjauhi wanita dan tidak akan menikah selama-lamanya”. Kemudian datanglah Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam kepada mereka seraya bertanya “Kalian berkata begini dan begitu. Ada pun aku, demi Allah, adalah orang yang paling takut kepada Allah di antara kalian, dan juga paling bertakwa. Aku berpuasa dan juga berbuka, aku shalat dan juga tidur serta menikahi wanita. Barangsiapa yang benci sunnahku, maka bukanlah dari golonganku” HR. Bukhari مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حتَّى أُحِبَّهُ “Barang siapa memusuhi salah seorang wali-Ku, sungguh Aku umumkan peperangan padanya. Tidaklah hamba-Ku bertaqarrub mendekatkan diri kepada-Ku dengan suatu ibadah yang lebih Aku cintai daripada ibadah/amalan yang Aku wajibkan atasnya. Senantiasa hamba-Ku bertaqarrub kepada-Ku dengan ibadah/amalan nafilah hingga Aku mencintainya.” HR. al-Bukhari no. 6502 PENUTUP Masih banyak lagi hadits-hadits yang membicarakan pokok-pokok tema bahasan kali ini, namun apa yang kami nukilkan di atas sudah cukup mewakili paparan mengenai hadits-hadits yang membahas akhlak dan sunnah serta bid’ah. Karena cakupan mengenai akhlak terpuji dan tercela, serta mengenai sunnah dan bid’ah begitu luas. Dalam makalah ini penyaji hanya memaparkan cakupan tersebut secara umum sebagaimana yang telah disinggung di atas. Pada intinya diharapkan setelah mengkaji makalah ini kita bisa mengambil faidah sehingga dapat berlaku selayaknya.

Dalamsebuah hadits shahih riwayat al-Imam al-Bukhari : 1871 [7/ 135] dalam kitab Shahih-nya disebutkan bahwa sahabat 'Umar ibn al-Khathth ab secara tegas mengatakan tentang adanya bid'ah hasanah. Ialah bahwa beliau menamakan shalat berjama'ah dalam shalat tarawih di bulan Ramadlan sebagai bid'ah hasanah. Ilustrasi Hadist tentang Akhlak, Foto Dok. tentang akhlak wajib diketahui oleh seluruh umat muslim. Sebab dalam islam, akhlah adalah salah satu sifat yang mulia. Akhlak dapat diartikan sebagai tingkah laku seseorang yang didorong oleh keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan baik atau buruk. Alquran dan hadist adalah tolak ukur yang menentukan baik atau buruknya akhlak seorang muslim. Akhlak yang baik merupakan sebuah tanda kebahagian seorang muslim di dunia dan akhirat. Kedudukan akhlak dalam agama islam sangat tinggi. Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan sebagai berikut“Sesungguhnya di antara orang-orang yang paling aku cintai dan paling dekat tempat duduknya pada hari kiamat denganku yaitu orang-orang yang paling baik akhlaknya.” HR. Tirmidzi. Terdapat banyak hadist tentang akhlak yang harus diketahui oleh umat muslim. Apa saja hadistnya? Simak ulasan Tentang Akhlak dan PenjelasannyaTerdapat banyak hadist yang membahas mengenai akhlak. Berikut beberapa hadist tentang akhlak dan مِنْ أَحِبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحْسَنُكُمْ أَخْلَاقًا“Sesungguhnya di antara orang-orang yang paling aku cintai dan paling dekat tempat duduknya pada hari kiamat denganku yaitu orang yang paling baik akhlaknya.” HR. TirmidziSalah satu keutamaan jika memiliki akhlak yang baik adalah dekat dengan nabi. Dekat dengan nabi adalah salah satu nikmat yang luar biasa. Sebab akan dijauhkan dari neraka. أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ“Aku adalah penjamin sebuah rumah di sekitar taman Surga bagi seseorang yang meniggalkan perdebatan walaupun ia benar, penjamin rumah ditengah Surga bagi orang yang meninggalkan dusta walaupun ia bercanda, juga menjadi penjamin sebuah rumah di Surga paling atas bagi orang yang memiliki akhlak yang baik.” HR. Abu DawudNabi menjamin bagi semua umat muslim akan mendapatkan rumah di surga yang paling atas. Maksudnya adalah derajat kita akan tinggi di surga. Namun dengan syarat memiliki akhlak yang beberapa hadist tentang akhlak yang harus diketahui oleh umat muslim. Akhlak yang baik akan menuntun kita pada kebaikan pula. osE3wl.
  • 5ps0vtirzb.pages.dev/41
  • 5ps0vtirzb.pages.dev/343
  • 5ps0vtirzb.pages.dev/28
  • 5ps0vtirzb.pages.dev/277
  • 5ps0vtirzb.pages.dev/269
  • 5ps0vtirzb.pages.dev/149
  • 5ps0vtirzb.pages.dev/244
  • 5ps0vtirzb.pages.dev/172
  • 5ps0vtirzb.pages.dev/39
  • hadits tentang akhlak tercela